Memang nggak bisa dipungkiri lagi jika ada banyak sekali anak remaja
yang sering melakukan onani atau masturbasi. Onani atau matsurbasi
adalah kegiatan untuk memuaskan syahwat atau seks dengan cara
mengeluarkan air mani secara paksa. Dan hal ini bisa dilakukan oleh
cewek dan cowok. Dan dalam bahasa Indonesia, masturbasi juga memiliki
beberapa nama seperti onani atau rancap. Baik onani atau pun masturbasi
merupakan perbuatan yang nggak oke untuk dilakukan oleh siapapun.
Dan tujuan utama baik dari onani dan masturbasi ini adalah untuk
mendapatkan kepuasaan atau melepaskan nafsu sosial dengan jalan tidak
berhubungan intim. Jika kegiatan ini dilakukan terlalu sering maka bisa
mengakibatkan akitivitas yang berlebihan pada parasimpatik yang mana
bisa mengakibatkan produksi hormon – hormon dan senyawa kimia seks
meningkat. Termasuk juga meningkatnya berbagai senyawa kimi dalam tubuh
seperti asetilkolin, dopamin dan serotonin yang mana bisa memicu
berbagai macam gangguan kesehatan.
Karena gangguan yang diakibatkan juga nggak main-main. Karena gangguan
yang terjadi pada saraf parasimpatik akan mempengaruhi kemampuan otak
dalam merespon rangsang seksual yang mana bisa mengakibatkan impotenis
yaitu gangguan seksual yang menyebabkan alat kelamin cowok nggak bisa
berdiri. Nggak itu aja guys, terlalu sering melakukan onani juga akan
membuat katup air mani kamu bocor. Hal ini disebabkan karena saluran air
mani untuk membuka dan menutup pada waktu yang tepat terganggu. Onani
dan masturbasi juga bisa mengakibatkan rambut rontok dan kebotakan.
Aneka Cara Masturbasi Wanita Hingga Orgasme!
Berikut ini adalah metode masturbasi yang digunakan wanita dalam buku,
The Hite Report oleh Shere Hite. Data tersebut dikumpulkan antara
tahun1972 dan tahun 1976. Sementara metode-metode masturbasi
kemungkinannya tidak dapat diubah, sejumlah wanita yang menggunakan
suatu teknik khusus mungkin telah melakukannya, karena sikap para wanita
terhadap dirinya sendiri dan tubuh mereka berubah seiring dengan waktu.
Ditambah,
para wanita lebih mudah memasukkan alat bantu seksual seperti vibrator
dan dildos daripada yang mereka lakukan 20 tahun yang lalu.
Metode-metode yang dijelaskan mungkin membantu membimbing para wanita
dalam proses belajar mastrubasi, dan wanita-wanita tersebut mencari
–cari untuk menemukan cara baru mencapai orgasme selama sendirian.
Mastrubasi dalam suatu hal khusus yang tidak biasanya, setidaknya kurang
membiasakan hal tersebut, cara untuk merasa “normal”. Jika tidak ada
hal yang lainnya, kami lihat perbedaan besar dalam teknik-teknik.
Rangsangan Clitoris secara tidak langsung:
“Untuk
mastrubasi, berfantasi, atau masuk kedalam keadaan bergairah secara
mental adalah penting. juga, bagi saya. Menjadi sendirian adalah
penting. Saya menggunakan ujung jari-jari saya untuk ransangan yang
aktual, tetapi lebih baik memulainya dengan gerakan tepukan atau gerakan
gesekan ringan pada daerah yang biasanya/umum. Dengan meningkatnya
ransangan saya mulai bergerak diatas clitoris dan akhirnya mencapai
klimaks dengan cepat, gerakan melingkar disentak-sentak melalui tudung
clitoris tersebut. Biasanya kaki saya terpisah, dan pada kesempatan ini
saya juga merangsang puting susu saya dengan tangan yang lain.”
“Jika
saya dalam keadaan tergesa-gesa (mempersingkat waktu) saya gunakan
vibrator pada dasar clitoris, dengan kaki terbuka. tetapi biasanya saya
gunakan jari-jari saya menggesek sekitar dasar clitoris saya, dan saat
saya mendekati orgasme, saya mengerakkan jari-jari saya dengan gerakan
melingkar dibagian atas clitoris saya. Kaki saya selalu terpisah. Dan
saya gunakan tangan lain sebagai alternatif karena satu bisa menjadi
lelah. Tangan yang lain akan mengelus payudara saya atau bebas lepas.
dan saya banyak gerakan tubuh saya saat saya mengalami orgasme.”
“Wow
! hebat ! biasanya saya berbaring pada pungung saya, kaki saya
terpisah. Saya hampir selalu memakai celana dalam, karena mengesek
clitoris itu sendiri secara langsung menggangu. Saya gunakan satu
tangan, dua jari bersamaan, mengesek keatas dan kebawah dalam gerakan
yang singkat pendek tepat pada clitoris saya. Saat saya mendekati
klimaks, kaki saya cenderung terbuka lebar dan pinggul saya lebih miring
keatas.Saya tidak bergerak berkeliling terlalu banyak tetapi
kadang-kadang selama klimaks saya berguling dari satu sisi ke sisi
lainnya”.
“Saya gunakan tangan saya dan imajinasi, dan
kemungkinan telah mecoba setiap posisi dan gerakan yang terpikirkan
ransangan dasar tetap sama. Saya gunakan jari-jari saya untuk merangsang
clitoris, kadang-kadang memasukkan jari yang lain kedalam vagina saya
pada waktu yang sama. Saya menyentuh hanya daerah alat kelamin saya saat
masturbasi, karena saya tidak terangsang oleh sentuhan pada tubuh saya
biasanya, sebagai mana saya jika pasangan saya menyentuh seluruh tubuh
saya.”
“Saya merangsang clitoris pada sisinya dengan kaki saya
terbuka, dan tidak bergerak kebagian lain tubuh saya. Hal ini saya pikir
membuat clitoris saya masturbasi dengan sangat efisien tanpa rasa
karena sesuatu yang lain (menyentuh seluruh tubuh saya, dan sebagainya.)
akan membuat saya merasa sakit.”
“Saat saya masturbasi, saya
dengan sederhana berpikir perangsangan pikiran secara local, kemudian
sentuhan yang sangat singkat dengan jari-jari saya selesai, Ha! tak
berbelit, bukan ?”
“Saya gunakan vibrator sederhana yang
dioperasikan dengan baterai. Saya biasanya memberikan kesisi bagian
kanan clitoris saya, menggunakan sedikit vulva gerakan melingkar. Saya
mulai dengan melebarkan kaki saya, tetapi biasanya kaki saya berdempetan
dengan tidak disengaja. Saya benar-benar berpikir apa yang saya
pikirkan (hanya berfantasi dengan orang yang saya bayangkan saya sedang
bersamanya) adalah lebih penting dari pada aspek-aspek secara mekanis.”
Rangsangan Clitoral Langsung:
“Saya
gunakan jari-jari saya, diberi pelemba , untuk mengerakkan dan
menggesek daerah diatas dan sekitar clitoris saya. Tangan saya yang lain
menarik bibir clit, tetap menjaga ketegangan yang lembut pada daerah
clitoris. Saya pilih mengesek clitoral secara cepat dengan gesekan yang
lebih lama dari jalan masuk vagina (Sebenarnya, “menggosok” hampir
merupakan kata yang tepat, semenjak itu hingga sebelum orgasme, hingga
ketika saya sangat basah.) Kaki saya terbuka lebar, lutut saya diatas,
bukan gerakan seluruh tubuh sampai orgasme, saat terjadi kejang yang
hebat diseluruh tubuh dan pinggul saya.”
“Saya mastrubasi dengan
hanya satu tangan –sebagain besar disekitar kepala clitoris saya,
kemudian secara berangsur-angsur beralih keatas kepala– selalu dengan
gesekan kebelakang dan kedepan. Tangan yang lain membantu untuk memegang
kulit dengan sentuhan yang tegas bisa dicapai. Sebagai alternatif saya
membuat kaki-kaki saya bersentuhan dan terpisah.”
“Saya berbaring
pada punggung saya dengan kaki bersentuhan keras/erat. Saya gunakan
tangan kiri saya untuk menarik bagian atas dari alat kelamin saya dengan
keras dan terpisah sehingga saya bisa gunakan tangan kanan saya untuk
menggerakkan clitoris saya. Saya gunakan gerakan yang melingkar dimulai
pelan–pelan dengan tekanan yang ringan, dan kemudian meningkatkan
tekanan sampai saya mulai menjadi orgasme. Saya turunkan sesuai sensasi
yang saya harapkan sampai orgasme lengkap. Jika saya ingin merasakan
lagi saya memulainya kembali.”
“Saya masturbasi dengan sikat gigi
listrik. Saya letakkan lap pencuci badan yang lembut pada sikat gigi
dan melumasi clitoris dengan lation. Saya berbaring pada punggung saya
dengan kaki terbuka. Dengan tangan kiri saya. Saya lebarkan labia untuk
memeperlihatkan clitoris, dan saya memegang vibrator dengan tangan kanan
saya dan dengan lembut menekannya pada clitoris saya. Kadang-iadang
saya bergerrak naik dan turun, kadang-kadang saya meninggalkannya pada
satu titik, tergantung pada apa yang dirasakan enak. Tetapi saya tidak
pernah benar-benar bergairah sampai saya mulai berfantasi. Saya tidak
menggerakkan pinggul. Aksinya adalah seluruhnya dengan tangan / vibrator
dan clitoris saya.”
“Saya gunakan hanya jari-jari saya. Tangan
kiri saya memegang bibir bagian luar vagina saya yang terbuka, dan jari
telunjuk tangan kanan dan jari kedua menggesek sisi kanan dari clitoris.
Kadang–kadang saya menggesek naik turun, tetapi biasanya saya menggesek
dalam gerakan melingkar dengan pelan. Kaki saya tertutup erat, tegang
dan lurus. Kadang-kadang saya melakukan ini dengan berbaring pada perut
saya, tapi tidak biasanya. Ini sangat lebih keras. Saya biasanya
melakukan hal itu setelah saya melakukan masturbasi beberapa kali dan
saya masih frustrasi. Saya tidak bergerak banyak berbeda dengan
mengalami orgasme dengan pasangan, dan saya juga membuat sedikit
keributan/ suara.”
Rangsangan Clitoris dan Kadang-kadang Penetrasi Vaginal:
“Saya
biasanya masturbasi dengan cara menggerakkan daerah clitoral dengan
lembut, bukan secara langsung pada clitoris, tetapi pada kulit diatas
dan disekitarnya; kemudian saya menempatkan jari-jari sekitar clitoris
dan menggerakkan ke belakang dan kedepan dengan berirama dengan sedikit
tekanan. Oleh karena itu, untuk mencapai orgasme, tekanan adalah faktor
pertama, gerakan yang berirama adalah yang lainnya. Dan perlindungan
clitoris dari rangsangan secara langsung adalah yang lainnya.Yang
terakhir ini ditingkatkan dengan cara menggunakan kulit disekelilingnya
yang merangsang clitoris. Akhirnya, mengencangkan dan konsentrasi pada
orgasme membantu hal ini terjadi. Kadang-kadang saya memasukkan jari
saya dalam vagina saya karena ini rupanya untuk menstabilkan clitoris
dan sedikit menggairahkan kaki saya terpisah. Saya tidak bergerak
terlalu banyak.“
“Saya biasanya mulai menggesek clitoris pada
sisinya, dengan jari saya. Kadang-kadang saya gunakan kaca dan
melihatnya saya berdiri didepan kaca besar. Kemudian, biasanya karena
jari saya tidak benar-benar membuat saya merasakan dengan sangat, saya
gunakan vibrator. Kadang-kadang saya membaca pornografi, kadang-kadang
saya berfantasi. Kadang –kadang saya menggunakan baby oil dan menggesek
payudara saya dan perut. Saya gerakkan vibrator keatas dan kebawah
sepanjang celah diantara kaki. Satu kaki biasanya dengan lutut diudara
kaki yang lainnya terbuka lebar, diatas tempat tidur. Saya gerakkan
tubuh bagian bawah kearah atas untuk bertemu dengan gesekkan vibrator
kearah bawah kadang-kadang sanya menjilati jari-jari saya dan membasahi
pentil saya. dan hanya manipulasinya ,mengguncangnya sekeliling
disekitar. Kadang-kadang menggerakkan vibrator kedalam dan keluar vagina
saya, seperti gesekan memutar.”
Aneka Cara Onani Pria Hingga Orgasme!
1. Rings Your Penis
Pertama-tama
lumuri tangan dengan pelumas, bentuk jempol dan jari telunjuk
menyerupai cincin, dan letakkan di pangkal penis, dengan lembut gerakan
jari-jari anda dari pangkal ke ujung Mr.P. Letakkan tangan pada posisi
tepat di penis Anda dan gerakkan dengan teratur ke atas dan ke bawah.
Tapi
inget yah, jangan terlalu bersemangat yang penting teratur dan relaks,
lakukan dengan gerakan sampai Anda merasa nikmat dengan gerakan tersebut
dan silahkan tunggu sensasi yang akan terjadi.
2. Ball Holder Style
Saat
melakukan masturbasi, dengan tetap memegang penis gunakan salah satu
tangan untuk merangsang scrotum (buah zakar), remas dan pijat scrotum
dengan sedikit agresif, rasakan air mani mengalir dan keluar dari ujung
penis.
Gambar sebisa mungkin udah saya sensor, jadi mohon maaf jika gambar nya
kurang begitu jelas
3. Screw Handed
Dengan
posisi berdiri, dan tangan tetap menggunakan pelumas, genggam penis
dengan kedua tangan, dengan pijatan lembut gerakkan panggul kearah depan
dan belakang, bayangkan seperti saat anda sedang bercinta dengan
pasangan dan berpenetrasi ke vagina. Sedikit imajinasi yang liar dan
gila akan menambah sensasi yang lebih dahsyat saat menemui proses
ejakulasinya
4. Fingers on Fire
Teknik
masturbasi untuk penis segala ukuran. Dengan menggunakan empat jari
tepat pada penis dan satu jari yaitu ibu jari sebagai pengontrol,
gerakkan jari Anda sesuai keinginan dengan variasi gerakan yang juga
bervariasi sesuai keinginan Anda. Gerakan tiga jari juga bisa menjadi
alternatif,untuk lebih mudahnya bayangkan Anda sedang memegang
sebuah pensil, dimana posisi ujung dengan permukaan semuanya berada
dalam tekanan jari Anda. Hanya dengan tiga jari anda bisa membuat diri
sendiri terpuaskan. Teknik ini lebih asyik jika dilakukan dengan
pasangan, dengan meminta pasangan untuk berpura-pura seakan-seakan
sedang menulis, tapi melakukan dengan sendiri juga bukan sesuatu yang
salah.
5. Gentle Lap
Mungkin anda hanya perlu mengandalkan penis yang lebih sensitif dengan cara efektif.
Tetap mengenakan celana dalam, tepuk penis dengan sentakan lembut untuk membuatnya ereksi.
Saat
mulai ereksi sentil ujung penis dengan ujung-ujung jari Anda. Lembut
dan relaks intinya, pastikan juga sedang mengenakan celana dalam yang
friendly dengan adanya gesekan-gesekan jadi tidak akan mengurangi
sensasi kenikmatannya.
Maaf gambar nya ga ada..
coz dah di cari di om google ga ada yg cocok
6. Cold Ice to Climax
Lakukan
masturbasi seperti biasa Anda lakukan, saat mulai merasakan sensasi
ejalukasi, dengan tetap memegang penis, ambil beberapa pecahan es dengan
tangan yang lain, genggam beberapa saat dan kemudian lanjutkan kembali
bermasturbasi. Panas dan dingin dalam sisi yang berbeda melebur jadi
satu saat ejalukasi, nikmati dan rasakan sensasi yang Anda dapat.
7. Palm Rubber
Saat
mulai ereksi, gunakan pelumas pada satu tangan dan tangan yang lain
tetap menggosok penis, tetap menggosok ujung penis dengan telapak tangan
untuk mencapai orgasme.
8. Plastic Bag Style
Gunakan
tas plastik bersih dan lumuri dengan jeli pelumas, sedikit dirty
memang, masukkan mr.p kedalam plastik sampai semua bagian masuk
didalamnya. Dengan masih terbungkus plastik, berbaringlah terngkurap di
atas ranjang dan gerakkan tubuh dengan gerakan memompa naik turun.
9.Menggunakan celana dalam untuk onani
Apa lagi di tambah dengan penampakan bekas pemakainya..wow tambah seru pastinya???
Nah itu sebagian artikel yg moga2 bisa jadi pengalaman asyik buat para sohib semua.